The Racism Issues
Penulis: Liza Fakhruni Nasution
Manusia pada dasarnya ciptakan oleh Allah sangatlah
plural. Baik itu dari segi suku, agama, ras, bangsa serta geografis. Akan tetapi,
dengan adanya kepluralan dalam berkehidupan sosial ini, sering kali memunculkan
masalah-masalah sosial. Misalnya seperti ketimpangan sosial, konflik antar golongan,
suku, etis serta nilai-nilai yang diadopsi
Sering kali pula, kaum dominan merasa yang paling unggul
dari kelompok termarginalkan, serta
adanya gab yang tidak bisa disebrangi oleh keduanya. Hal ini yang lantas
kemudian menjadi salah satu sebab munculnya rasisme.
Islam, sebagai agama rahmatan lil’alamin, juga
sangat menentang adanya rasisme ini. Karena, pada dasarnya sudah sangat jelas
dituliskan di al-Qur’an dalam surat al-Hujurat ayat 13:
يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ
اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا
وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا ؕ اِنَّ
اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa diantara kamu. (Q.S al-Hujurat:13)
Bahwa Allah itu memang menciptakan manusia berbeda-beda
suku, bangsa, negara agar manusia dapat saling mengenal dan mengetahui satu
sama lain.
Rasisme sendiri tidak hanya sekadar perbuatan
diskriminatif secara sewenang-wenang. Dalam berbagai wujudnya, rasisme
merupakan keyakinan struktural dan sistematik, di mana kelompok tertentu
dianggap lebih rendah status sosial dan derajatnya. Kasus rasisme mencerminkan
tidak adanya wujud kemanusiaan dan keadilan sosial
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ
لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya lah
menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang mengetahui" (Ar-Rum: 22).
Dari kedua ayat diatas yaitu al-Hujurat ayat 13 dan
ar-Rum ayat 22 menjadi landasan penolakan adanya rasisime. Pada dasarnya,
tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pandangan Islam tentang isu
rasisme, dan bagaimana jika dikaitkan dengan konteks sosio-historis yang
digagas oleh Abdullah Saeed.
Adapun asbabun nuzul surah al-Hujurat ayat 13 ini yaitu,
pada dasarnya ayat ini diturunkan berkaitan dengan Abu Hindun. Selain itu,
dalam kitab Al-Maraasil, Abu Daud mengatakan bahwa: Amr bin Utsman dan Katsir bin Ubaid mengisahkan
terhadap kami, keduanya berkata: Baqiyah bin Al Walid berkata
kepada kami, dia berkata: Az-Zuhri menceritakan bagi kami,
dia berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan Bani Bayadhah agar mengawinkan Abu Hindun dengan seorang perempuan dari kalangan mereka.
Mereka kemudian bertanya kepada Rasulullah SAW, „(Haruskah) kami mengawinkan putri kami dengan budak kami? Kemudian Allah Azza wa Jalla pun menurunkan
potongan Qur’an Surah al-hujurat ayat 13 yaitu:
يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى
وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا
Surat al-Hujuraat ayat 13 ini membahas tentang prinsip
dasar hubungan antarmanusia. Karena itu, ayat ini tidak lagi menggunakan panggilan yang ditujukan kepada orang-orang beriman, tetapi kepada jenis manusia.
Kata syu‟uub merupakan bentuk jamak dari sya‟b. Kata ini biasanya
digunakan untuk menandakan kumpulan dari sekian qabiilah yang
bisa diterjemahkan dengan suku yang menjurus pada seorang kakek. Qabiilah/
suku pun terdiri dari sekian banyak kelompok yang dinamain dengan imaarah,
kemudian terdiri lagi menjadi
beberapa kelompok hingga terbentuklah kata عرف yang berasal dari kata تعرفوآ yang berarti mengenal
Semakin kita mengenal seseorang, maka semakin besar
pula kita dapat memberi manfaat dan ibroh satu sama lain. Ketika kita sudah
mengenal satu sama lain maka semakin sedikit pula
peluang untuk berbuat jahat seperti rasisme.
Pada masa Rasulullah,
sebenarnya rasisme juga sudah ada. Hal ini dapat kita lihat berdasrkan riwayat
berikut ini: Diriwayatkan dari Ma'rur ibn Suwaid, ia berkata, "Saya
bertemu Abu Dzar di Rabdzah, ia menggunakan jubahnya, sama seperti budaknya. Aku
tanyakan hal itu kepadanya. Maka jawabnya, "Saya telah menghina seorang
laki-laki sampai mencela ibunya.
Kemudian Rasulullah
bersabda kepadaku. Wahai Abu Dzar, kau telah menghina ibunya. Jika benar demikian,
maka kau adalah orang yang masih menyimpan watak Jahiliah. Sadarilah bahwa saudara kalian itu adalah pelayan dan
budak kalian, Allah SWT menempatkan mereka di bawah tangan kalian.
Maka barang siapa yang
saudaranya berada di bawah tangannya, hendaknya ia memberinya makan dengan apa
yang biasa dimakannya, dan memberinya pakaian dengan apa yang biasa dipakainya.
Jangan membebani mereka dengan sesuatu di luar kemampuan mereka. Jika kalian
membebani mereka, maka hendaklah bantu mereka." (HR Muttafaq 'Alaih).
Jika
dilihat dari konteks modern, dapat kita lihat isu rasisme yang sempat gencar di
wilayah Amerika. Pembunuhan warga berkulit hitam (George Floyd) yang dibunuh
oleh seorang polisi berkulit putih berasal dari kota Minneapolis (Derek
Chauvin).
Hal ini bermula karena tindak kriminal
yang dilakukan oleh George yang menggunakan uang palsu dalam melakukan
transaksi di sebuah toko. Namun, tindakan yang dilakukan Chauvin terhadap
George, dengan menindih lehernya George selama sembilan menit, dianggap sangat
tidak manusiawi dan di luar prosedur hukum (Utomo, 2020) .
Peristiwa ini merupakan sebuah tragedi kemanusiaan
yang amat kejam, dan perbuatan itu sangat banyak dikutuk oleh orang-orang.
Tindakan ini tidak hanya bertolak belakang dengan aturan hukum yang ada. Akan
tetapi, lebih dari itu, perbuatan yang dilakukan ini termasuk sebuah rasisme
Di dalam Islam sendiri, perilaku rasisme ini
sangat dilarang. Dengan melihat bahwa, penciptaan manusia yaang berbeda-beda ,
mulai dari segi warna kulit, ras, budaya, negara dan sebagainya merupakan
rahmat dari Allah. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya , yaitu dalam surah
al-Hujurat ayat 13, selain itu juga sudah dituliskan dalam surat ar-Rum ayat
22.
Mahasiswa Pascasarjana UIN SUKA. Bisa dihubungi di email: lizafakhruninastyfahri@gmail.com
0 Response to "The Racism Issues"
Post a Comment