Malam yang tidak Diinginkan dan Puisi Lainnya
Penulis: Nathasya Sopyawanda
Saat Itu
Cinta datang di waktu yang tak terduga
Datang dengan suasana yang berbeda
Begitupun dengan orang yang berbeda
Mencintai seseorang yang fana
Yang datang hanya sekejap
Hanya sekedar bertamu
Tidak untuk menetap
Lalu kenapa kau datang?
Kalau pada akhirnya kau
pergi layaknya senja
Yang datang hanya sekedar mewarnai langit
Tanpa merajut kisah sedikitpun
Oh Tuhan
Aku ingin mendekatinya
Ingin sekali bencengkrama riang
Mentertawakan sesuatu yang sepele
Ingin sekali rasanya ku melakukan semua
itu bersamanya
Tapi apalah daya, aku hanya bisa
diam
Membisu dan menerima kenyataan
Bahwa dia adalah suatu ketidakmungkinan yang bisa ku
raih
Antara Cinta dan Luka
Jika cinta adalah luka
Maka akan kubiarkan luka itu semakin terbuka dan
menganga
Akan kubiarkan semakin terasa
Ada yang saling mencintai tapi tidak ditakdirkan untuk
bersama
Ada yang tidak saling mencintai tapi ditakdirkan untuk
bersama
Karena luka, cinta, dan skenario Tuhan adalah misteri
Ada yang terlampau sungguh tapi nyatanya cuman singgah
Jika sudah bermain dengan cinta
Maka harus bisa menerima dengan ikhlas
Sebab akan ada yang terdalam
Dari yang paling indah
Dan yang pernah singgah
Yang singgah kita do’akan
Dan yang sungguh kita ikhtiarkan
Malam yang tidak Diinginkan
Malam yang tidak sama
Malammu, malamku, malamnya
Gelap, dingin, sunyi
Gelisah, gundah
Menerpa diriku
Malam tidak lagi sama
Sejak kau tiada
Kepergianmu mengusik malam
Menjadi tidak biasa di tengah keheningan
Menjadi gerah di antara tetesan
hujan
Segeralah berlalu
Agar malamku seperti malam-malam yang ku inginkan
Luka
Tuhan menciptakan dua insan
Untuk saling mencintai
Tidak untuk saling menyakiti
Aku mencintaimu
Sedangkan kamu tidak mencintaiku
Lantas, bagaimana cara kita untuk bersama?
Semesta, tolonglah jelaskan padaku tentang perihal
ini!
Posting Komentar