Kembali Menjadi Bayi dan Puisi Lainnya
Penulis: Rion Albukhari
LAMPU DI KAMAR INI TELAH LAMA MATI
Lampu di kamar ini
telah lama mati,
jangan sesekali
kau berpikir
untuk menghadirkan
cahaya di sana,
membuatkan pintu
sebuah bayang yang sia-sia,
atau gorden.
Jangan pernah!
Bayang, 10 September
2020
SOLITER
Kelepak burung-burung bangau
mengantar senja sampai ke hulu,
sawah-sawah yang dikalahkan angin
merebahkan padi sedari pangkal,
ladang-ladang telah mersik tanahnya,
petani-petani kita,
oh petani-petani kita,
bergolek-golek mereka,
dari atas pagu derita.
Mimbar dan ilusi,
ilusi yang mimbar.
Tapi aku menantimu, sendiri,
terjepit di bandar-bandar,
di antara cicit mencit,
membangun sawah demi sawah lagi,
ladang-ladang, dan tentu saja dangau
demi dangau lagi,
menjebloskan sayap ke lautan nasib,
yang gelombangnya kian tak terlerai.
Bayang, 11 September 2020
NYANYIAN BUNGA ROS
Rinai malam membasuh
jalan,
sementara bunga ros di
bawah jendela
tetap seperti biasa,
menyanyikan kesunyian
sediakala,
sambil membagikan
aromanya ke badan malam,
"siapakah yang
sudah tersesat di dalam kelam?"
Tapi suaranya
mengambang lalu pecah sendiri,
dan bahkan jarum jam
yang senantiasa lengking,
tak mau ia mengeluarkan
bunyi.
Padang, 06 Oktober 2019
SEBUAH LAGU LAWAS
:Anie Carera
Sebuah lagu lawas
diputar malam itu,
irama yang hampir
kukenal dan hampir tak kukenal,
suara-suara yang ingin
kuterima dan tak ingin kuterima,
bising dan tidak,
bikin telingaku rebah tegak,
tapi seperti tulang
yang menggerakkan setiap daging,
ia terus membawaku ke
lembah, ke gunung, ke ladang-ladang,
pada ada, pada tiada,
dan bahkan ke jalan dirimu yang licin dan penuh lumut,
di bawah alam sadar
ternyata lagu itu telah begitu dalam memasukiku,
dan terus melarungkan
sunyi ke sungai jiwaku.
Padang, 10 Desember 2019
KEMBALI MENJADI BAYI
Malam itu ia
bersikeras berkata;
aku ingin menjadi bayi
lagi,
yang mencari dan
menghisap
kesedihan di payudara
ibu,
dan kelak belajar
kembali duduk,
merangkak, tegak,
dan lalu pandai
berjalan,
menuju pintu dunia
yang sebetulnya tak
bisa dikelola sendiri,
yang menggetarkan
tangan,
kaki, dan jantungku.
Tapi waktu adalah
raja,
yang memperbudak
orang-orang
yang mau diperbudak,
kataku,
ke dalam matanya
tatapku menuju.
???
Bayang, 31 Desember 2019
0 Response to "Kembali Menjadi Bayi dan Puisi Lainnya"
Post a Comment