Apa Arti Hujan Bagimu? dan Puisi Lainnya [Puisi]
Friday, February 14, 2020
Edit
![]() |
Sumber Foto: dakwatuna.com |
Akhirnya Biru
Susah sekali
suara tersampaikan
Pesan-pesan
singkat yang tak terbalas,
Ku kira bulan
sudah bermimpi
Menyempurnakan ungkapan
kisahnya yang sedih.
Sudahkah mengantuk?
Bersandar lagu
ketika nada-nada hilang.
Tak pernah
mengerti mengapa
Kalimat bulan
begitu serak terdengar.
Aku hanya ingin
berpuisi..
Dan begitulah
kawan..
Ketika langit
cintai bulan yang bercahaya
Bahkan warnanya
pun tak tampak
Bagaimana bisa
Ia menyimpan rasa?
Sangat sederhana,
teman..
Langit memiliki
badai gulita,
Malam yang
sunyi, dan beberapa bintang.
Langit memiliki
biru, juga mega-mega
Dan di kelamnya
lah tergenggam putih awan
Kelak akan
membentuk hati
Tuk menggantikan
bulan yang enggan bercerita
Tentang biru,
tentang dunia
Terlebih tentang
tangisan benda langit serta galaksinya
Saat malam
terlelap dekapan langit.
24 September
2014
Cahaya Berkacamata
Hari ini
menghabiskan malam lagi
dan tentu saja
menunggu pagi dengan mengantuk
terlampau silau
matahari menyambut
yang
kehangatannya menyentuh,
Melalui cahaya...
Selalu cahaya,
tanpa terusik suara
Mengalun tawa
selagi masih biru
Dan ketika
malam menggulita.
Sepotong hati
yang utuh terbangkan doa,
Salam cinta dan
beberapa tetes air mata.
Untuk merindukan
cahaya lain di sana.
Detik ini
tatapan.
Angka-angka
telah mendekap dunia.
Saat ini,
cahaya itu berkacamata.
Agar sinar yang
di bawahnya menjelma.
Menjadi senyuman
semanis coklat.
25 September
2014
Tanpa Bintang
Seperti biasa
malam menyapa
dan selalu ku
sambut gelapnya dengan kata-kata
Kita berbincang
menyelami cerita
Mencari sosok
arti hidup dalam tawa
Semua tulisan,
puisi, dan lagu.
Akan ku terbitkan
saat tangan tergenggam.
Namun cahaya
yang seperti biasa,
Ntah bosan atau
mengapa, redup seiring warnanya.
Sedang apa
bintang?
Pangeran, aku
mencarimu di sisa-sisa gulita.
Langit kelam
tanpa senyuman,
Dan aku tak
pernah tahu di manakah suara,
Nadamu tak memanggil
mimpi,
Menyesatkan dunia
kita yang sepi
Melirih, aku
bernyanyi,
Sudah berapa
lama bintang?
Pangeran tidak
pernah tahu betapa derasnya waktu mengalir,
Saat-saat
menunggu awan menyingkir,
Meratap,
mengharapkan hangat pelukan luas jemarinya.
Namun, jika
putih saja tidak mencukupi.
Maka janganlah
lagi menatap teduhku.
Salahkah pangeran?
11 Juni 2014
Apa Arti Hujan Bagimu?
Apa arti hujan
bagimu?
Arti hujan
bagiku selalu basah
Riaknya...
Tawanya...
Merintik seiring
suara tetes mengembun dunia
Saat itu lah
detik melambat
Menyisakan sedikit
waktu untuk memandang.
Merasa,
menepikan air mata.
Karena hujan
selalu basah dan,
Basahnya adalah
rasa.
Apa arti hujan
bagimu?
Arti hujan
bagiku telah terjatuh.
Sedikit warna
langit untuk membiaskan pelangi
Ulurkan sedikit
tangan dan nikmatilah.
Setiap ia terjatuh
dalam genggaman,
Biarkan ia
kembali menteskan perih
Mengganti sakit
dalam tangis.
Apa arti hujan
bagimu?
Arti hujan
bagiku tatapan kita
Menyelami rumitnya
cerita-cerita
Tidak pernah
melaluinya tanpa kehadiran bunga
Kau tahu? Bunga
itu selalu biru,
dan mekar
sempurna seiring kita melangkah
Tidakkah kau
tahu?
Hujan seringkali
menyentuh bahagia-bahagia,
yang kita
singgahi tatkala matahari menyapa
Ayolah bergegas...
Berpuisi dengan
rinai hujan walau tanpa kata-kata.