Manfaat Permainan Tradisional di Era Sekarang
Thursday, January 23, 2020
Edit
![]() |
Sumber Foto : tentik.com |
Pesatnya
pertumbuhan teknologi hari ini, telah mencapai kondisi di mana segala bentuk
teknologisasi sudah merambah ke segala aspek kehidupan. Tak terkecuali alat
komunikasi dan permainan anak-anak. Sehingga, era ini telah membawa kita sampai
pada pengaksesan teknologi dan hiburan tanpa batas.
Celakanya,
ternyata dampak yang dirasakan tidak begitu baik. Apalagi dalam beberapa waktu belakangan,
kita seringkali mendengar kabar dampak dari penggunaan gawai terhadap anak. Mulai
dari sakit mata, kebutaan, hingga yang paling extreme, ada yang sampai
meregang nyawa dan membuat anak tidak mengenal orang serta apa yang terjadi di
sekitarnya.
Aspek-aspek
mendasar lainnya, yang perlu diperhatikan soal penggunaan gawai pada anak usia
dini, yakni control of technology dan sozialization. Bagaimanapun, anak
pasti belajar dari menirukan orang lain. Sebisa mungkin, berawal dari
lingkungan pertama yakni keluarga, sebaiknya tidak mengajari anak untuk
ketergantungan pada gawai.
Kita
seringkali menyepelekan penggunaan gawai di depan anak-anak kecil, padahal, itulah
yang menjadi akar dari ketergantungan anak terhadap gawai. Tetapi, bukan juga berarti
kita menutup anak dari perkembangan teknologi, namun untuk mengajarkan kepada
mereka mengontrol penggunaan teknologi, tanpa harus melawan arus perkembangan
zaman.
Dalam
kondisi seperti sekarang ini, orang tua dan guru di sekolah, harus mampu memutar
otak dua kali untuk mengendalikan kondisi penggunaan gawai pada anak-anak
secara bijaksana. Agar, gawai tidak berdampak negatif terhadap pertumbuhan
jasmani, maupun psikologis sosial anak.
Yang
seringkali kita lupakan pada era ini, kita hanya memilih hal-hal yang sifatnya
praktis tanpa mementingkan dampak-dampak yang dihasilkan. Tidak jarang, ketika
orangtua memasak atau bekerja, sang anak cukup ditinggali gawai. Padahal,
banyak permainan-permainan tradisional asli Nusantara yang seharusnya
diwariskan turun temurun, yang bisa dimainkan dengan teman-teman sebayanya.
Permainan
tradisional, pada dasarnya membentuk kecerdasan, dan jasmaniah anak sedari
kecil dalam mengisi waktu-waktu luangnya. Permainan tradisional Nusantara tentunya
memberikan banyak manfaat bagi anak usia dini. Pertama, anak tidak menutup diri
dengan gawainya, sehingga anak mengenal teman-teman sebaya di sekitarnya, dan secara
sosial anak tidak apatis terhadap lingkungan sekitarnya.
Kedua,
merangsang pertumbuhan otak. Dalam permainan tradisional, anak bisa sembari
mengenal dan menghafal lagu-lagu ke-daerahan, belajar berhitung, dan mengatur
strategi. Ketiga, menumbuhkan rasa gotong royong anak sejak dini. Mungkin tidak
jarang kita temui ketika bermain gawai, anak lebih terkesan individualis dan
kompetitif semu. Sedangkan, di permainan tradisional, anak mampu belajar
kesetiakawanan dan juga rasa kebersamaan.
Keempat,
anak sehat secara mental maupun fisik. Sebagaimana yang kita ketahui, permainan
tradisional petak umpet contohnya, membuat anak bermain sambil berolahraga,
sehingga sehat secara jasmani maupun rohani.
Dengan
memperkenalkan permainan tradisional Nusantara sejak dini, entah melalui
kegiatan di sekolah maupun ketika mengisi waktu luang anak di rumah, bisa
menjadi sebuah solusi bagi orang tua dan guru untuk mengantisipasi penggunaan
gadget yang berlebihan.
Tentunya,
selain itu juga bisa melalui grow children up with bustle else. Contohnya
dengan mengenalkan budaya literasi kepada anak sejak dini, agar anak
menghabiskan waktunya untuk belajar dan bersosial melalui permainan tradisional.
Harapannya, langkah semacam ini mampu meminimalisir dampak penggunaan gawai
yang berlebihan.